TOKOH-TOKOH FILSAFAT DUNIA DAN PEMIKIRANNYA
1. 1. Plato
Plato adalah seorang filsuf dan
matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah
tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran
Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles.
Karyanya yang paling terkenal ialah Republik,yang di dalamnya berisi uraian
garis besar pandangannya pada keadaan "ideal".Dia juga menulis
'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.
2. 2. Aristoteles
Aristoteles adalah murid Plato. Ia
lahir di Stagyra, Yunani utara pada tahun 384 SM. Ayahnya seorang dokter
pribadi raja Macedonia Amyntas. Ia mewarisi pengetahuan empiris dari ayahnya.
Ia juga banyak mempelajari filsafat, matematika, astronomi, retorika, dan
ilmu-ilmu lainnya. Kecerdasannya yang luar biasa membuatnya hampir menguasai
berbagai ilmu yang berkembang pada masanya.
Aristoteles menyatakan realitas
tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera atau mata kita. Aristoteles
tidak menyangkal bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, yakni bukan
sekedar akal yang masuk dan terbentuk melalui penginderaan mata maupun telinga.
Dan akal inilah yang bagi Aristoteles merupakan ciri khas manusia yang
membedakannya dengan makhluk hidup lain.
3. 3. Al Farabi
Abu Nasir Muhammad bin Al-Farakh
Al-Farabi disingkat Al-Farabi (870-950 M), dikenal di dunia Barat sebagai
Alpharabius adalah seorang ilmuan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab,
Kazakhstan. Ia dianggap sebagai filsuf Islam pertama yang secara
sungguh-sungguh mengkaji filasafat Yunani klasik.
Kemampuan Al Farabi dalam memahami,
menjabarkan, serta mengkomparasikan filsafat Yunani klasik Plato dan
Aristoteles dengan filsafat Islam membentuk reputasinya sebagai salah satu
filsuf kaliber dunia. Dari sanalah ia akhirnya mendapat julukan
terhormat: The Second Master atau Guru Kedua setelah Aristoteles.
Bagi Al
Farabi ilmu dalam segala wujud sebagaimana daya dan upayanya untuk menuju
sains akan sampai kepada sesuatu yang mirip dengan ajaran ketuhanan.
Sains yang satu, sains yang mencakup segala hal dan menggambarkan dunia kepada
manusia sebagai semesta. Al Farabi
berpendapat manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kecenderungan
bermasyarakat. Hal ini karena manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri
tanpa bantuan atau kerjasama pihak lain.
4. 4. Immanuel Kant
Immanuel Kant lahir kota Koenisberg.
Kota yang terletak di Prussia bagian timur. Kant dilahirkan pada tanggal 22
April tahun 1724. Latar belakang keluarganya adalah sebagai pengusaha pembuat
bahan keperluan menunggang kuda seperti pelana dari kulit. Awal nama Kant
sendiri ditulis dengan nama C (Cant), karena pada masa itu ada perubahan tata
bahasa dimana huruf C dibaca S maka ibunya menukar penulisan nama Cant menjadi
Kant.
Kant mengatakan: Akal tidak boleh
bertindak seperti seroang mahasiswa yang Cuma puas dengan mendengarkan
keterangan-keterangan yang telah dipilihkan oleh dosennnya, tapi hendaknya ia
bertindak seperti hakim yang bertugas menyelidiki perkara dan memaksa para
saksi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ia sendiri telah rumuskan dan
persiapkan sebelumnya. Upaya Kant ini dikenal dengan kritisisme atau filsafat
kritis, suatu nama yang diberikannya sendiri. Kritisisme adalah filsafat yang
memulai perjalannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan kritik atas
rasio murni, lalu kritik atas rasio praktis, dan terakhir adalah kritik atas
daya pertimbangan.
5. 5. Thales
Thales lahir pada 624 SM, di kota kecil Miletus yang terletak
di pantai barat Asia Kecil, yang sekarang disebut Turki. Thales merupakan
perintis matematika dan filsafat Yunani, beliau adalah seorang filsuf yang
mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Thales mendapat gelar
“Bapak Filsafat” karena dia adalah orang yang mula-mula berfilsafat. Sebelum Thales,
pemikiran Yunani dikuasai dengan cara berfikir mitologis dalam menjelaskan
segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama
karena mencoba menjelaskan dunia dan segala gejala-gejala yang ada di dalamnya
tidak bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia.
Thales mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yaitu “Apa
sebenarnya bahan alam semesta ini?” dan ia sendiri menjawab air. Karena
pertanyaannya itulah yang mengangkat Thales menjadi filosof pertama di dunia.
Selain sebagai filsuf , Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi
dan politik.
Thales
menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi
pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat
kekuatan dan daya kreatifnya sendiri dan tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya,
air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan
semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga
memerlukan air untuk hidup. Karena air adalah sumber kehidupan, dan tanpa air
makhluk hidup pasti akan mati. Selain itu, air adalah zat yang dapat
berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.
Sumber : Tugas Kuliah Filsafat Pendidikan