Komponen - Komponen Elektronik beserta Cara Pengujian dan Penentuan Nilai
A.
KOMPONEN AKTIF
1.
Dioda
Cahaya
Metode pengujian : putar saklar
pada ohm lalu tempelkan cord merah ke kaki katoda dan cord hitam ke kaki anoda,
bila jarum bergerak itu berarti baik tetapi bila diam saja berarti rusak kemudian
selanjutnya cord hitam dihubungkan ke kaki katoda dan cord merah di kaki anoda,
bila jarum diam berarti baik tetapi bergerak itu berarti rusak.
2.
Dioda
Zener
Metode pengujian : putar saklar multimeter ke skala × 1K selanjutnya
hubungkan cord merah ke kaki katoda dan cord hitam ke kaki anoda lalu amati
display yang ada pada multimeter, jika dismplay menunjukkan skala 3 – 5 kilo
ohm berarti diode zener dalam keadaan baik tetapi jika dibawah 1 kilo ohm
berarti diode zener rusak.
3.
LED (Light Emitting Diode)
Metode pengujian : Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100.
Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang). Hubungkan Probe
Hitam pada Terminal Anoda. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter. Jarum
pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan. Balikan Probe Merah ke
Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang). Baca hasil
Pengukuran di Display Multimeter. Jarum harus tidak bergerak, jika Jarum
bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.
4. Dioda Laser
Metode pengujian : Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang). Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang). Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter. Jarum harus tidak bergerak, jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.
5.
Dioda Penyearah
Metode pengujian : putar saklar pada ohm lalu tempelkan cord merah ke kaki
katoda dan cord hitam ke kaki anoda, bila jarum bergerak itu berarti baik
tetapi bila diam saja berarti rusak kemudian selanjutnya cord hitam dihubungkan
ke kaki katoda dan cord merah di kaki anoda, bila jarum diam berarti baik
tetapi bergerak itu berarti rusak.
6.
Transistor
Bipolar
Metode pengujian : Atur posisi saklar ke R atau Ohm lalu hubungkan cord merah ke
terminal emitor dan cord hitam ke terminal basis 1 kemudian amati layar, jika
kurang 100 ohm berarti UJT dalam keadaan baik lalu pindahkan cord hitam ke
terminal basis 2 lalu amati layar, jika kurang dari 100 ohm berarti UJT dalam
keadaan baik.
7.
Transistor
Efek Medan
Metode pengujian : Atur Posisi Saklar Multimeter Digital pada Pengukuran Dioda.
Hubungkan Probe Hitam atau Negatif (-) Multimeter ke kaki terminal “Source”.
Sentuh Probe Merah atau Positif (+) Multimeter ke kaki terminal “Gate”. Pindahkan
Probe Merah atau Positif (+) Multimeter tersebut ke kaki terminal “Drain”,
sedangkan Probe Hitam (-) masih tetap di kaki Terminal “Source”. Layar
Multimeter akan menampilkan nilai tegangan yang sangat rendah.
8.
IC (Integrated Circuit)
Metode pengujian : untuk IC yang dikemas dalam kemasan dua garis
maka kaki nomor 1 adalah kaki yang dekat titik dan berdekatan pada lekukan
badan IC selanjutnya kaki nomor 2 dan seterusnya dapat di peroleh dengan
memutar arah berlawanan dengan arah jarum jam.
9.
SCR (Silicon Control Rectifier)
Metode pengujian : Atur posisi saklar multimeter ke R atau Ohm ×
10.000 lalu hubungkan pencolok hitam ke kaki anoda SCR dan pencolok merah ke
kaki katoda SCR kemudian baca hasilnya di layar multimeter dan hasilnya harus
menunjukkan nilai resistansi yang tinggi, kalau rendah berarti SCR itu dalam
keadaan rusak.
10. Tabung Elektron (Tabung Hampa)
B.
KOMPONEN PASIF
A.
Variable
resistor
Metode menentukan nilai : mengukur nilai
satuan Ohm dari variabel resistor dengan Multimeter adalah saklar jangkauan
ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ,
sesuai kebutuhan.
B.
Resistor
(Nilai Tetap)
Metode menentukan nilai : Pastikan AVO meter sudah
terkalibrasi. Putar selektor, ke arah ohm meter dan pilih range nya. x1
(untuk pilihan nilai yang ditampilkan pada jarum sesuai dengan angkanya) x10
(hasil yang muncul pada jarum, dikali dengan 10) x1000 (hasil yang muncul pada
jarum di kali 1000). Sentuhkan kedua terminal (+) dan (-) ke 2 kaki dari
resistor.
1.
Induktor
(Nilai Tetap)
Metode pengujian : Dengan
alat ukur Ohm meter kita dapat menguji induktor,apakah induktor ini : bagus
dimana nilai perlawanan kecil atau besar, putus dimana nilai perlawanan tak
terhingga. Dalam rumah multimeter ( alatukur Ohm ) terdapat baterai sebagai
sumber arus alat ukur, maka: kutub positif baterai berkoneksi dengan lubang
negatif alatukur ohm dan kutub negatif baterai berkoneksi dengan lubang positif
alat–ukur ohm.
2.
Induktor
Variabel (Variabel Coil)
Metode pengujian : Dengan
alat ukur Ohm meter kita dapat menguji induktor,apakah induktor ini : bagus
dimana nilai perlawanan kecil atau besar, putus dimana nilai perlawanan tak
terhingga. Dalam rumah multimeter ( alatukur Ohm ) terdapat baterai sebagai sumber
arus alat ukur, maka: kutub positif baterai berkoneksi dengan lubang negatif
alatukur ohm dan kutub negatif baterai berkoneksi dengan lubang positif
alat–ukur ohm.
3.
LDR
(Light Depending Resistor)
Metode pengujian : pengujian
LDR pada kondisi terang sebagai berikut, Skala selektor pada multimeter
diposisikan pada Ohm. Probe merah dan hitam dihubungkan pada kaki LDR. Karena
LDR tidak mengenal kutub, maka anda bebas memasang di kaki manapun LDR
diberikan cahaya. Bisa anda lihat nilai hambatan pada layar multimeter. Kisaran
nilai hambatan 500 Ohm.
4.
Thermistor
(NTC/PTC)
Metode pengujian : Atur
Posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω). Hubungkan Probe pada Kaki
Thermistor (Thermistor tidak memiliki Polaritas). Dekatkan Mata Solder (Soldering
Tip) yang panas ke Thermistor (pastikan jangan menyentuh Thermistor, karena
akan merusak bungkusan Thermistor). Perhatikan Display Multimeter, nilai
resistansinya akan naik (PTC) / turun (NTC) sebanding dengan suhu tinggi
disekitarnya.
5.
Kapasitor
Elektrolit
Metode pengujian : Atur
posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K. Hubungkan Probe Merah
(Positif ) ke kaki Kapasitor Positif. Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki
Kapasitor Negatif. Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,
kapasitor yang baik jarumnya bergerak
naik dan kemudian kembali lagi. Kapasitor yang rusak jarumnya bergerak naik
tetapi tidak kembali lagi atau jarumnya tidak naik sama sekali.
6.
Transformator
Metode pengujian : Dengan
menggunakann tester digital, penunjukan angka harus menujukan angka tahanan
yang sangat kecil mendekati nol. Sedangkan pengukuran voltase dapat dilakukan
dengan cara yang sama.
7.
Kapasitor
Biasa (Non-Polaritas)
Metode pengujian : Atur
posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K. Hubungkan Probe Merah
(Positif ) ke kaki Kapasitor Positif. Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki
Kapasitor Negatif. Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,
kapasitor yang baik jarumnya bergerak
naik dan kemudian kembali lagi. Kapasitor yang rusak jarumnya bergerak naik
tetapi tidak kembali lagi atau jarumnya tidak naik sama sekali.
8.
Variabel
Kapasitor (Variable Capacitor)
Metode pengujian :
Atur posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K. Hubungkan
Probe Merah (Positif ) ke kaki Kapasitor Positif. Hubungkan Probe Hitam
(Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif. Periksa Jarum yang ada pada Display
Multimeter Analog, kapasitor yang baik jarumnya bergerak naik dan kemudian
kembali lagi. Kapasitor yang rusak jarumnya bergerak naik tetapi tidak kembali
lagi atau jarumnya tidak naik sama sekali.
C.
KOMPONEN
PENUNJANG
1.
Saklar
Metode pengujian : Anda
perlu menemukan kabel netral putih atau kabel ground dimana salah satu lead
akan ditempatkan. Ingat bahwa multi meter perlu diatur ke pengaturan 120 volt
sebelum menggunakan tester ini. Sekarang, nyalakan sirkuit dan gunakan tester
untuk memeriksa setiap terminal sakelar dengan satu timbal sambil menyentuh
ujung lainnya ke kawat netral atau ground. Dalam satu posisi saklar, satu
terminal harus panas dan yang lainnya tidak. Tapi di posisi lain, flip switch,
kedua terminal harus panas. Jika tidak, maka saklar ini kemungkinan buruk dan
perlu diganti. Namun, jika semuanya beres, bisa ditunjukkan bahwa ada masalah kabel
antara sakelar dan lampu atau sambungan yang longgar, mungkin sambatan buruk.
2.
MCB
(Miniature Secret Breaker)
Metode pengujian : MCB
hanya akan turun/mati/off secara otomatis bila terjadi hubungan
pendek/korsleting dan pemakaian daya listrik yang melebihi kemampuan MCB. MCB
yang turun/mati/off akibat pemakaian daya listrik berlebih akan mudah
dinyalakan kembali setelah sebagian alat listrik dimatikan. MCB yang masih
bagus akan selalu berada pada posisi on
dan tidak akan off tanpa sebab-sebab.
3.
MCCB
(Molded Case Circuit Breaker)
Metode penentuan nilai : Untuk
mmenentukan nilai MCCB yang benar adalah
MCCB = In x125%, dimana In adalah arus nominal dari peralatan listirk
yang digunakan.
4.
ELCB
(Earth Leakage Circuit Braker)
Metode pengujian : Dengan
cara manual, ialah dengan menekan Tombol uji bersiklus yang ada pada setiap
ELCB. Tombol uji bersiklus ini biasa diberi nama Push To Trip.
5. Push Button Switch
Metode pengujian : berfungsi untuk menghubungkan
atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai
device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan
saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi
normal..